Kamis, 20 September 2012

Bali Sebagai Destinasi Pariwisata di Indonesia

Mungkin banyak yang bertanya - tanya kenapa Bali bisa begitu populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Sebagai seorang yang lahir dan besar di Bali (dan darah yang mengalir dalam raga saya juga Bali), tentunya merasa bangga karna Bali bisa terkenal. Bali sendiri terkenal bukan hanya karena pemandangan alamnya yang indah, mulai dari bukit - bukit hingga hamparan pantai, tapi juga karena Adat dan kebudayaannya yang masih tetap dijaga keasliannya. Pelaksanaan upacara - upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat bali mampu menarik minat wisatawan nnasional maupun international. Berikut ini beberapa upacara - upacara yang bisa di l;ihat dan juga di nikmati jika kebetulan anda berkunjung ke Bali.

*Ngaben
Merupakan suatu upacara yang dilakukan oleh masyarak hindu bali jika ada krama atau penduduk yang meninggal. Upacara ini akan dilakukan oleh keluargadan sanak saudara dari orang yang meninggal, dan biasanya akan di bantu oleh warga banjar(RT) lainnya, juga ikut di antarkan sampai di Setra (kuburan) dan biasanya di tunggu sampai mayat di bakar. Setelah itu tulang belulang akan d ambil oleh keluarga yang bersangkutan untuk di kumpulkan untuk selanjutnya di upacarai dan di hanyutkan ke pantai terdekat (kalau di denpasar biasanya dilakukan di pantai matahari terbit atau padang galak).

Dalam agama hindu sendiri, ngaben bermakna mengembalikan badan halus & badan kasar manusia ke asalnya yang disebut dengan Panca Maha Butha. Kini untuk menghemat biaya sering atau bahkan sudah mulai rutin diadakan upacara ngaben masal. Jika sebelumnya biasa kita jumpai di daerah pedesaan, kini di kota besar macam denpasarpun sudah mulai banyak melakukannya.

*Memukur
Merupakan tingkatan lanjutan dari upacara ngaben sebagai bentuk penyucian atma agar dapat terlepas dari badan halusnya. Berhubung biaya yang dikeluarkan cukup besar sering diadakan upacara memukur masal, biasanya diadakan jika ada seorang raja atau pinandita yang lebar (meninggal). Di denpasar sendiri sudah diadakan sebanyak 2x yang sepenuhnya di biayai oleh pemerintah.

*Melasti
Dilaksanakan beberapa hari sebelum hari raya Nyepi dilaksanakan. Dalam upacara ini semua pratima (perwujudan dewa dewi) yang ada di setiap banjar beserta perlengkapannya berkumpul di Bale Agung atau Pura Desa untuk bersama - sama esok harinya menuju pantai dengan berjalan kaki, tapi untuk saat ini sudah banyak yang berkendara guna efisiensi waktu . Dulu saat saya SMU melasti masih dilakukan dengan berjalan kaki dari Pura Desa di depan pasar badung sampai dengan pantai kuta menempuh jarak lebih kurang 12km, dan di sepanjang jalan nampak turis - turis asing berjejer untuk memfoto.

*Pengerupukan
Pagi harinya di Pura Desa akan diadakan upacara Tawur Agung. Dan pada saat sore harinya ( sandi kaon antara pukul 6-7) masing - masing kelurga di setiap rumah akan mengelilingi seluruh pekarangan rumah dengan membawa obor danyuh (dari janur yang sudah kering), panci & kaleng bekas yang di pukul dengan tongkat kayu, serta tirta (air suci), tapi sebelumnya seluruh keluarga akan natab bersama. Bagi yang masuk dalam keanggotaan Sekaa Teruna (muda mudi) akan berkumpul di balai banjar untuk selanjutnya bersama - sama berkeliling dengan mengarak ogoh - ogoh yang merupak simbul dari Bhuta Kalla dengan membawa obor dan di iringi dengan gambelan beleganjur. Untuk di wilayah denpasar sendiri biasanya berpusat di Catur   Muka, Baypass Tohpati (yang lainnya saya kurang tahu, maaf :D ).

*Nyepi
Biasanya jatuh pada bulan Maret di setiap tahunnya. Seluruh warga termasuk turis lokal dan asing di larang untuk keluar rumah. Pada saat nyepi anda akan benar - benar merasakan suasana yang tenang dan sepi, tidak ada polusi dari asap kendaraan bermotor dan juga bisingnya suara kendaraan bermotor. dan pada malam harinya bali akan gelap gulita karna sama sekali tidak boleh menyalakan lampu, terkecuali bagi yang memiliki balita dan juga rumah sakit (maaf lagi, kalau untuk hotel saya kurang begitu tahu juga). Nyepi sendiri berlangsung dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 06.00 esok pagi.

*Ngembak Geni
Setelah upacara nyepi, pagi setelah jam 6 pagi seluruh warga akan berbondong - bondong menuju pantai, maka jangan heran jika saat ngembak geni seluruh pantai yang ada di bali akan di penuhi oleh warga yang akan mandi ke pantai.

*Omed - omedan
Acara ini hanya dapat di temui di Desa Sesetan Br. Kaja Denpasar. Acara ini sudah di lakukan secara turun temurun dari sebelum penjajahan Belanda. Peserta dari omed - omedan ini haruslah muda mudi dari daerah tersebut.

*Galungan & Kuningan
Dirayakan setiap 6 bulan sekali (kalender bali, atau 7 bulan sekali kalender masehi). Galungan di maknai dengan menangnya Dharma melawan Adharma. Hari raya ini dilaksanakan di setiap rumah, dan juga di semua pura. yang istimewa selain jalanan yang sepi tentunya, adalah setiap kuningan hampir di pastikan di setiap rumah pasti membuat nasi kuning :).

*Tradisi Perang Pandan
Tradisi ini dilakukan setiap tahunnya di desa Tenganan, sebuah desa di daerah Karangasem Bali. Tradisi ini akan dilakukan oleh pemuda setempat dengan bertelanjang dada dengan menggunakan tameng yang terbuat dari bambu dan pastinya juga pandan yang berduri.

*Tradisi Ngerebong
Ngerebong biasa di adakan di Pura Pengerebongan Desa Kesiman Br. Kedaton. Sebelumnya warga melakukan persembahyangan, selanjutnya semua tapakan Ida Betara seperti Barong dan juga Ratu Ayu di arak keluar untuk mengelilingi wantilan sebanyak 3x putaran. Selama mengelilingi wantilan itu ada saja warga yang kerasukan, kemudian ngurek (menancapkan benda tajam berupa keris) ke tubuhnya seakan - akan mereka kebal dengan semua benda tajam tersebut. Tradisi ngerebong rutin diadakan setiap 6 bln kalender bali atau 7 bln kalender masehi, 2 minggu setelah kuningan, tepatnya pada redite wuku medangsia.

*Pesta Kesenian Bali
Biasa diadakan pada pertengahan bulan Juni selama 1 bulan dan berakhir pada pertengahan bulan Juli. Pada saat pembukaannya kita bisa melihat masing - masing kebudayaan dari setiap kabupaten di Bali yang beragam, tak jarang pula provinsi lain ikut berpartisipasi pada acara ini, bahkan dari negara asing pun ada. Pawai pembukaannya diadakan di 2 tempat secara bergantian setiap tahunnya, yaitu di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung dan Lapangan Puputan Renon. Pembukaannya sendiri dihelat di panggung terbuka Arda Chandra Taman Kesenian Art Center. Banyak acara dan kegiatan yang berlangsung selama PKB ini, dari mulai tari - tarian, kesenian musik, drama gong, arja, wayang, dan berbagai lomba seperti mekidung, memasak masakan khas Bali dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang patut untuk disaksikan.

Itu tadi beberapa upacara dan kegiatan yang menarik untuk di lihat di bali selain alam dan pantai tentunya. Untuk reservasi bisa menghubungi kami di nomer telphone di bawah ini :

Diva Production Bali Tour & Travel
Telp. +62 361 229266 (office hour)
Email. diva_production09@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar